Wednesday, 8 October 2014

Neoliberalism


Sebelum kami menjawab pertanyaan yang telah tercantum, kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu Neoliberalism? Pada awal tahun 1980-an classical liberal mulai kuat muncul kembali yang disebut Neoliberalisme. Perdana menteri Margareth Thatcher dan presiden Ronald Reagen yang pertama kali mencanangkan kembali paham classical liberal dengan nama baru ini. Neoliberalisme adalah paham yang muncul berawal dari classical liberalism yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo yang mengatakan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat bersifat kapitalis perdagangan bebas tanpa campur tangan atau intervensi dari pemerintah dan pengurangan peran Negara dalam Public Service seperti pendidikan, kesehatan, dsb. Neoliberalism muncul ketika paham liberal sempat berubah menjadi keynesianisme yang merupakan paham liberalism yang dimana tetap ada intervensi pemerintah meskipun jumlahnya terbatas. Neoliberalisme seakan memunculkan kembali ide Adam Smith yaitu “No Intervensi” dari pemerintah semua ditentukan oleh pasar. Yang menjadi penentu utama adalah mekanisme pasar bukan pemerintah. Paham Neoliberalism bertujuan memberikan kepercayaan kembali kepada pelaku pasar untuk menjalankan kegiatan ekonominya dalam perdagangan bebas. Paham neoliberalime mengutamakan leissez faire yaitu persaingan bebas sehingga masyarakat bebas untuk memperjuangkan hak dan kebebasan individual. Paham neoliberalisme memandang krisis yang dihadapi oleh Indonesia pada tahun 1997 adalah bagian dari the lack of government karena tidak dapat memajukan kehidupan masyarakat sehingga setiap kebijakan yang diambil tidak dilihat berdasarkan kehidupan masyarakat namun berdasarkan national interest. Sehingga pada akhirnya menurut beberapa para ahli, paham neoliberalisme adalah paham yang paling cocok untuk dijalankan pada masa itu.

Menurut kaum Neoliberalis subsidi dari pemerintah yang merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah  adalah hal yang buruk. Misalnya pemerintah memberikan subsidi BBM, Pangan, angkutan umum dan lain-lain itu dianggap buruk karena seharusnya harga BBM dan sebagainya mengikuti harga pasar dunia agar dapat meroket pesat.  Pada akhir tahun 1980an “Washington Consensus” muncul yang menjelaskan tentang keuntungan paham ekonomi neoliberalism dan menghubungkannya dengan demokrasi dan memperkenalkan GATT, IMF, dan World Bank. Neoliberalisme memang memiliki kelebihan yang sangat menjanjikan bagi pelaku ekonomi yang berkecimpung dalam pasar bebas. Namun, pada pertengahan tahun 1990an banyak yang mengkritik paham neoliberalisme terutama para anti-globalization yang merasa dirugikan oleh neoliberalis yang sudah dirasakan mengeksploitasi hak asasi manusia para buruh juga merusak lingkungan terutama pada Negara berkembang.

1.      How does Neoliberalism explain the Asian financial crisis in 1997?

Pada tahun 1997 Indonesia dikatakan mengalami dampak krisis ekonomi yang sangat berat , yang dimulai dari negara Thailand , pada saat itu Thailand yang bermata uang BATH ingin menyamakan kedudukannya dengan US dollar , karena thailand adalah negara yang masih berkembang dan mempunyai nilai mata uang sangat kecil tidak bisa menyelaraskan nilai mata uang US dollar yang jauh lebih tinggi dan negaranya pun sudah maju , jadi karena ketidakstabilan ekonomi yang ada dari Thailand membuat efek buruk pada ekonomi di kawasan ASEAN seperti korea , Singapura , Indonesia , Krisis Moneter yang kita kenal di Indonesia ( KRISMON ) sangat membuat Indonesia tak bisa bangkit dan sangat terpuruk karena akibat dari menurun nya jumlah inflasi rupiah dan banyaknya pembelian dan pemakaian mata uang dollar di negara Indonesia , jadi karena banyaknya dollar yang tumbuh di Indonesia , banyaknya penggunaan dan pembelian dollar oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia bahkan BUMN pun juga ikut membeli atau menukarkan uang rupiah mereka ke US dollar , karena mereka merasa apabila mereka tetap memakai rupiah pada saat krismon perusahaan mereka bisa rugi dan tidak bisa mendapatkan apa pun karena nilainya yang begitu rendah pada saat krismon , jadi begitu maraknya penggunaan dollar pada saat krismon membuat pemerintah kesulitan untuk mencegah pembelian dan penukaran dollar yang sudah melebihi batas terhadap rupiah , jadi menurut penjelasan atau pandangan neoliberalisme pada tahun 1997 , penggunaan dollar yang sangat melebihi batas oleh perusahaan-perusahaan di indonesia yang hanya membuat keuntungan  untuk perusahaan tersebut membuat Indonesia terpuruk dan nilai rupiah makin turun tanpa memikirkan nasib negaranya sendiri.

2.      How have Neoliberalism be seen in Indonesia since that time period?

Krisis di tahun 1997, membuat paham neoliberalisme menjadi paham yang dianggap ‘berbahaya’ bagi Indonesia. Karena krisis tersebut membawa dampak yang sangat buruk bagi Indonesia. IMF  saat itu menawarkan bantuan pada Indonesia agar keluar dari krisis yang ada. Namun bantuan yang diberikan pada kenyataannya malah membawa dampak lain bagi Indonesia karena IMF memberikan syarat-syarat tertentu dalam rangka membantu Indonesia, dan syarat tersebut berhubungan dengan paham neoliberalisme. Salah satunya adalah penghentian pemberian subsidi bagi rakyat di bagian pendidikan, kesehatan, pangan, bahan bakar minyak, dan listrik. Sejak saat itu, masyarakat merasa bahwa IMF terlalu banyak turut campur dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Selain itu, sistem pasar bebas yang diterapkan membuat banyak perusahaan multinasional mengambil alih pasar dan sektor ekonomi Indonesia. Sejak krisis terjadi, bank-bank di Indonesia juga mengalami kebangkrutan. Akibatnya, pemerintah juga mengeluarkan biaya untuk membangun kembali bank-bank tersebut. Dengan segala pengeluaran yang ada, Indonesia pada akhirnya terlilit hutang. Sistem pasar bebas dalam paham neoliberalisme menerapkan sistem bunga . Hutang Indonesia makin bertambah karena berbunga. Semuanya itu kembali lagi berdampak pada rakyat, dimana untuk melunasi hutang-hutang yang ada, rakyat harus membayar pajak.

Oleh karena itu, neoliberalisme yang percaya bahwa sedikit peran dari negara/pemerintah dalam kebijakan ekonomi lebih baik, dianggap berbahaya dan tidak cocok diterapkan di Indonesia. Bagaimanapun, Indonesia merupakan negara berkembang dimana negara masih perlu turut campur dalam kebijakan ekonomi. Negara harus memperhatikan bagaimana kegiatan ekonomi sangat berpengaruh pada rakyatnya. Mengingat pekerjaan penduduk Indonesia yang mayoritas berada di bidang industri dan perdagangan. Jika Indonesia menerapkan paham neoliberalisme dengan sistem pasar bebas, maka itu hanya akan membunuh perlahan pedagang-pedagang kelas menengah yang ada di Indonesia yang belum sebanding dengan perusahaan-perusahaan multinasional kelas dunia. Hal itu akan berujung pada penderitaan penduduk Indonesia di negaranya sendiri. Jadi wajar saja jika saat ini banyak pihak di Indonesia yang anti-neoliberalisme. Jika dilihat dari krisis yang dialami  oleh Indonesia pada tahun 1997, dampak yang ditimbukan adalah semakin meningkatnya kesenjangan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia yaitu dimana “yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin” karena mereka akan memikirkan bagaiaman agar hidup individunya tidak mengalami kekurangan pada saat menghadapi krisis tersebut.  Setiap perusahaan yang masuk akan terus memonopoli perusahaan yang lain sehingga menjadikan perusahaannya mempunyai kekuatan yang besar.


Kesimpulan dari apa yang kami bahas terdapat 2 poin. Dimana 2 poin tersebut ialah untuk memperjelas 2 jawaban dari pertanyaan yang dicantumkan. Poin pertama ialah paham neoliberalisme itu adalah sistem paham ekonomi yang bersifat mementingkan kepentingan sendiri tanpa memikirkan negara dan pemerintahanya. Setelah membahas poin pertama, kami akan membahas poin kedua. Jadi dapat disimpulkan juga bahwa rakyat indonesia sangat berpikir negatif mengenai paham neoliberalisme. Alasan mereka berpikir negatif tentu saja dengan tingginya dolar membuat rupiah turun dan menyebabkan ketidakstabilan di negara ini. Neoliberal pada saat itu benar – benar hanya merugikan negara indonesia yang memang sedang berkembang. Negara berkembang perlu untung membuat kebijakan luar negri yang tidak merugikan dalam negri. Dari dua poin tersebut sangat terlihat jelas dan dapat disimpulkan secara keseluruhan, bahwa neoliberal hanya membawa pengaruh negatif terhadap bangsa ini pada masa itu.


Sumber Bacaan:

  • Introduction to International Political Economy" David N. Balaam Bradford Dillman Fifth Edition page 67
  • http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm
  • www.Infoindonesiakita.com

No comments:

Post a Comment